Minggu, 09 Maret 2014

Ditengah rintik hujan, aku rindu dengan ucapan ucapan manismu

Hujan datang ditengah dinginnya malam
Rindu datang di tengah sakitnya batin
aku terlelap dan bermimpi
bermimpi, menggapaimu memeluk erat tubuhmu agar rasa dingin di tengah rintik hujan ini hilang
satu tetes rintik hujan ini membawa beberapa luka, membawa beberapa memori
di tengah hujan yang deras aku rindu sosokmu, aku rindu ucapan manismu yang terurai dari bibir tipis itu
dingin, sepi, sendiri menutupi goresan goresan hati
bulan berganti, tahun berganti, musim berganti
tetapi statusku denganmu masi tetap sama, aku hanya sebagai "pelarian"
bibir ini berat untuk berkata atau mengantarkan pesan rindu padamu
kaki ini enggan untuk menghampirimu
tangan ini enggan untuk menghubungimu lewat ponsel
hanya, mata ini saja yang masih betah melihatmu dari kejauhan
apakah secepat itu kau lupakan kata kata yang belum lama kau ucapkan padaku?
janjimu?janji kita?ahh sudahlah mungkin ibaratkan nasi, itu sudah basi dan kering
janji itu hanya terucap
kapan lagi kau akan mengucapkan kata kata manis itu?
sekarang kamu bukan sesosok yang ku kenal dulu
engkau berubah, jauh dan sangat berbeda
dimana kau?
aku rindu kamu, kamu yang dulu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar